Selasa, 22 Oktober 2013

FILOSOFI tentang Elang.....:)



Entahlah dari kecil aku suka melihat Elang terbang ( whattt? Melihat???lebaynya aku ya..... kebanyakan sih nontonnya di TV kali.....hahahaha).Bahkan ketika iseng-iseng membuat cerpen aku selalu menyelipkan nama  Elang disalah satu tokoh ceritanya.Pokoknya tokoh yang selalu aku menangkan.....:) 

Nggak tahu ya kenapa...? tapi baik itu elang betina maupun jantan dimataku terlihat tangguh,penuh tanggung jawab,gentle,ganteng,gagah,pemberani,tangguh,baik, dan sangat fokus.... meski sometimes terlihat pemarah, egois dan kesepian.

Apalagi jika ia melayang.....rasanya jatuh cinta bangeeeeeettttttt.



Hingga aku penasaran tentang kehidupannya, bagaimana ia menjalani hidupnya.After googling...aku menemukan artikel mengenai elang yang akan aku copas.Dan akupun berseru...tidak salah aku jatuh cinta padamu ....!!! Karena caramu hidup mengandung filosofi yang  motivatif banget untuk kehidupan manusia (terutama aku...:) 

Berikut hasil copas dari hasil googlingku ;

Mengapa elang sedemikian menarik. Bila dilihat dari morfologi tubuhnya, elang memiliki paruh yang kuat dan tajam, dengan retina mata yang lebih tajam daripada manusia, sehingga mampu melihat mangsanya dari sudut pandang yang jauh, rentang sayapnya lebar, kaki yang dilengkapi cakar yang kuat sehingga mampu dengan cepat menyambar dan mencengkeram mangsanya, elang mampu terbang melintasi angkasa yang tinggi dengan jarak tempuh yang jauh, dan elang memiliki rentang usia yang panjang. Dengan kondisi fisik yang seperti itu tidaklah mengherankan bila elang menempatkan diri pada puncak tertinggi pada mata rantai makanan. Untuk mencapai fisik yang kuat, sejak kecil dilahirkan elang harus menempuh ujian kehidupan yang berat. Pada saat bertelur induk elang biasanya akan menaruh telurnya (bersarang) di atas pohon yang tinggi atau di bebatuan tebing bukit yang tinggi. Begitu telurnya menetas dari cangkangnya yang keras, si induk akan memulai mengajari terbang anaknya. Biasanya dengan pelatuknya, anaknya didorong untuk keluar dari sarang dan belajar terbang. Pada saat itu bila si induk merasa anaknya belum berhasil terbang dan akan membentur tebing atau tanah, maka si anak elang lekas-lekas disambarnya, sehingga tidak sampai terluka. Begitu seterusnya sampai si anak elang bisa terbang mandiri tanpa bantuan induknya. Jadi walaupun elang dilengkapi dengan sepasang sayap, dia tetap harus menguji kekuatan sayapnya dengan jam terbang yang tinggi melintas angkasa, dengan berbagai jurus tukik atau terbang, mungkin ada terbang secepat kilat pada saat menyambar mangsanya yang sedang lengah, dan berbagai jurus terbang lainnya. Walaupun orang tua elang adalah raja penjelajah alam raya, dia tidak serta merta mewariskan bakatnya kepada anaknya, semua tergantung dari kepiawaian si anak sendiri untuk mencontoh perilaku terbang elang induknya dan melatih jam tempur di angkasa. Untuk mencapai usia yang panjang (kira-kira 70 tahun), maka pada saat usia 40 tahun , si elang harus menempuh ujian ""life begins at fourthy"". Pada saat itu elang sudah nampak tua renta, dengan paruhnya yang panjang dan bengkok hampir menyentuh dadanya, bulu sekujur tubuhnya semakin lebat sehingga memberatkan pada saat terbang. Pada saat itu elang dihadapkan pada 2 pilihan hidup, mau mati pelan-pelan kelaparan atau menempuh hidup yang panjang, tapi dengan perjuangan yang sulit. Bila pilihannya jatuh pada opsi kedua, maka si elang akan berusaha terbang tinggi ke puncak gunung dan bersarang di tepi jurang untuk melakukan transformasi hidupnya. Selama transformasi yang berat 150 hari, elang akan berusaha keras, memperbaharui kondisi fisiknya, elang akan mematuk-matukkan paruhnya pada tebing karang sampai paruh tersebut lepas dari mulutnya, setelah menunggu beberapa lama dan paruhnya tumbuh baru, maka langkah selanjutnya adalah mencabuti cakar-cakar dan menunggu cakar baru tumbuh, bila sudah tumbuh, elang akan mencabuti bulu-bulunya dan menunggu tumbuhnya bulu itu sehingga bisa terbang lagi mencari makanan. Pada saat melakukan transformasi ini, elang akan ""berkontemplasi"" merasakan dinginnya udara malam dan panasnya matahari siang. Sebuah perjuangan hidup yang berat untuk membuka lembaran hidup baru disisa usianya 30 tahun lagi. Pada saat menjelang ajal, di akhir hidupnya elang menderita sakit-sakitan, maka elang akan berusaha terbang sekuat tenaga ke puncak bukit dan bersarang disana sampai kematian menjemputnya.

Begitulah cuplikan hasil copasku tentang Elang. Tanpa sadar aku terdiam beberapa saat dan layar dekstop otakku menayangkan screen saver flying picture......wajah mamaku berkelebat kesana kemari. Oh betapa aku memiliki sosok Elang didekatku.Ah....mengarungi kehidupan yang sudah kujalani.....aku masih belum apa2 dan belum setangguh mamaku. Aku mengaku pengagum elang tapi hampir tidak mengerti apa yang diajarkannya. Yups...kurasa mamaku itu telah memiliki jiwa elang (jangan sebut elangisasi...saya TIDAK SUKA gaya bahasa seperti itu :< ) sedangkan  aku ini kan putrinya, pasti aku juga memiliki jiwa itu......:)

Yang perlu digaris bawahi.....
Untuk mencapai usia yang panjang (kira-kira 70 tahun), maka pada saat usia 40 tahun , si elang harus menempuh ujian ""life begins at fourthy"".

Jangan khawatirkan usiamu....

Biar lebih manteb lagi dibawah ini contoh nyata  (hasil googling ) :

Nelson Mandela, salah seorang tahanan politik terlama di dunia.  Beliau dipenjarakan hampir seperempat abad!  Akhirnya menjadi presiden Afrika Selatan saat berumur 76 tahun! Ronalds Reagen, menjadi presiden Amerika juga di usia 72 tahun. 
Kolonel Sanders, setelah pensiun, dan di usia 60 th baru merintis bisnis ayam goreng, di Kentucy dan sukses luar biasa, sehingga saat ini franchise dari Kentucky Fried Chicken (KFC) miliknya menjadi mendunia.  Bisnis yang dirintis dan dimiliki oleh seorang opa.
Musa, namanya sebagai Nabi, ada dalam agama Yahudi, Kristen, katolik dan Islam.  Musa mulai melayani di usia 80 th. Di usia 40 th Musa merasa terpanggil dan gagal, karena ditolak bangsanya, ia melarikan diri ke Midian, sebagai perantauan.  40 tahun kemudian di usia 80 th dia kembali ke Mesir dan memimpin bangsa keluar dari sana.

“Usia bukan batas seseorang untuk berkarya besar.  Batasnya adalah kalau dia berpikir bahwa usia menjadi batas, itulah yang membatasinya.” 

Selesai sudah kombinasi copas dan rangkaian kalimat2 dariku.....semoga inspiratif buat kalian, dan tentunya buat aku.

Aduh berani nggak ya...berani nggak ya...berani nggak ya....(sambil membaca lagi  daftar mimpi2 yang sudah kutulis)

2 komentar: